Suatu hari di sebuah pos pengungsi Gunung Agung di Denpasar, saya melihat sosok perempuan muda ini. Panggilannya Ita, saya bertanya dengan Dokter Rai yang mengajaknya dan keluarga Rumah Berdaya bakti sosial mengajari pengungsi membuat kerajinan dari koran bekas.
Saya sudah berkali-kali menyampaikan terima kasih soal Bloody Valentine 2016 ini di medsos pada para panitia, pengisi acara, dan komunitas serta gerakan yang super greget. Biar lengkap, mari cemplungin di blog. Biar bisa jawa kalau ada kaos Bali Blogger Community (BBC) hilir mudik dengan pertanyaannya, “Masih Ngblog?”
Tahu arti kata basa Bali mesepuk? Nah itulah yang terjadi di BloodyVal 28 Februari lalu. Karena melibatkan banyak pihak, banyak acara, beragam tujuan.
Dimulai dari ngorte kangin kauh di gudang Sloka Institute sama beberapa komunitas untuk memperkenalkan Bali Blogger sekalian ngajak daftar 🙂 Maklum anak-anak BBC sebagian besar sudah bangkotan, perlu digebrak sama darah muda. Perlu disebutkan gak, siapa yang yang masuk daftar lansia ini? Continue reading Bloody Valentine Bali Blogger yang paling mesepuk→
Apa tranformasi selama 7 tahun Bali Blogger Community ini? Tentu saja, banyak pasangan menikah lalu punya anak. Bahkan sebagian sudah menuju anak ke-2. Juga tak sedikit pasangan yang putus.
Mama Aqira yang desainer itu bahkan membuat logo Baby Blogger Community. Karena saking beranak pinaknya, sudah bisa buat tim sepak bola.
Anak generasi pertama ada Aqira, Achi, Ran, Amura, Ryu, Bani, Gending, Bayu, Galang, Rindra, Davin, Mirah, dan lainnya. Lalu generasi ke dua dan calon bayi ada Satori, Tara, Ayunda. Generasi ke tiga juga ada, anaknya @blogdokter. Si Abi yang montok baru bisa merangkak.
Dulu bahan ngobrol kalau kumpul seperti ngoprek blog, komentar blog, kopdar dengan komunitas blog lain, dan bikin kaos. Sekarang, kecuali jomblo dan sejenisnya, pasti anak. Sebagian memang sudah tak aktif ngblog. Lebih riang di socmed atau grup chatting.
Tapi, sisa-sisa manfaat ngblog sangat terasa. Misal, untuk perempuan, mereka skeptis pada informasi kepengasuhan. Misalnya paham mencari informasi tentang menyusui, mencari dokter anak, dan pemasaran produk online bagi yang berbisnis.
Nabeshima Creative Space (NCS) saya kenal ketika Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar membuat program apresiasi jurnalis budaya bekerja sama dengan Arti Foundation, pendiri tempat itu. Nabeshima, nama yang digunakan juga familiar karena pernah meliput prosesi ngaben untuk almarhum Mari Nabeshima yang meninggal karena demam berdarah.
Saya ingat, kematian Nabeshima ini sangat mengejutkan bagi keluarga, suaminya Kadek Suardana tentu saja, dan seniman serta budayawan yang mengetahui proses kreatif perempuan cantik itu. Saya sendiri baru mengenal profil Nabeshima dari cerita-cerita singkat temannya saat mengikuti acara ngaben. Kematian, sekali lagi menggunakan caranya yang misterius bagi mereka yang dihormati komunitas dan lingkungannya. Continue reading Keme5raaan 5tahun BBC→
Dahulu kala, ketika 2007, kami adalah pasangan pengantin baru setahun. Sloka Institute baru saja usai surat-surat resminya dan berkantor di Jalan Drupadi, Renon. Harga sewanya Rp 11 juta/tahun. Saya, anton, mercya, dan bodrek mendirikannya dengan patungan Rp 5 juta per orang. Terkumpulah 20 juta, jadi berani sewa kantor mahal.
Apa hubungannya dengan BBC? Di sini, si ayah ketemu pertama kali dengan beberapa orang blogger. Entah siapa aja, beneran saya lupa. Karena saya cuek bebek. Seingat saya, kita juga ga pernah ngobrol serius soal bloger, blog, semacamnya. Mungkin karena saya terlalu cuek, dan dia heboh. Continue reading We are a big family→
Sloka Institute, lembaga pengembangan media, jurnalisme, dan informasi di Bali mendukung Bali Blogger Community (BBC) untuk kegiatan Berbagi Tak Pernah rugi. Kegiatan pertama adalah, pelatihan teknologi dan komputer untuk anak-anak di Sanggar Anak Tangguh, Guwang, Sukawati, Gianyar.
Dilaksanakan pada Minggu, 7 dan 14 Juni ini, mulai pukul 09.00-12 Wita. Minggu pertama adalah trainning dan minggu kedua evaluasi sekaligus kopdar dan jalan-jalan eksplorasi Guwang, salah satu bengkel kesenian di Bali.
Kontribusi yang dibutuhkan sebanyak-banyaknya adalah relawan pendamping pelatihan, laptop sekitar 20 unit, koneksi internet, konsumsi, souvenir, dan lainnya. Perusahaan atau individu yang berminat mendukung program eksplorasi anak berbasisi teknologi ini , bisa kontak di halaman ini. Continue reading Kopdar Berbagi Tak Pernah Rugi→
Ini adalah yang kesekian kalinya mabok laut. Dua kali perjalanan laut mabuk bergembira bareng pacar dan suami. Aku mabok kan biasa. Ya gak biasa, mas antonemus mantan pacarku ini.
Konon, kangmas adalah nelayan tangguh di kampungnya di Lamongan dulu. Pesisir utara Jawa Timur adalah tongkrongannya ketika culun dulu. Tak heran, dia sangat menyukai laut, makanan laut, en katanya paham jenis-jenis ikan. Yang terakhir, belum sepenuhnya benar karena kadang salah nebak ikan.
Sekira 36 jam lalu, kangmas anton tunduk (lagi) pada gelombang dan kapal laut. Kini, lautan selat Bali menuju Nusa Lembongan. Gaya mabok laut kita beda. Saya pasrah menumpahkan isi perut pada tas plastik, kalo ayah lebh suka ngasi makan ikan dengan isi perutnya. Continue reading Mabok Lagi, Akh…(Mabok Bergembira)→
Yuk ke seberang pulau saja, Nusa Lembongan. Kita have fun di sana sambil bakti sosial. Tak hanya party, party, and party tapi juga membantu warga setempat. Continue reading Hot Trip BBC to Lembongan→
Walau dah beberapa hari berlalu, sayang deh kalau ga nulis soal ini. Ada banyak kejutan di arena Magibung Bareng BBC-Pesta Blogger 2008, 18 November kemarin di Desa Budaya kertalangu, Denpasar.
Pertama, soal dandanan MC Saylow-Dian Ina yang aduhai malam itu. Dian khususnya, pake kebaya, kain batik, dan ikat kepala ala mbok petani aduhai. Mbak Dian yang kerja di Komaneka Gallery Ubud ini emang lihat sikon banget. Acaranya kan di resto tengah sawah. Sayang, Dian ga sempet memamerkan kebolehannya berkubang lumpur di tengah sawah bermesraan ma sapi. Hehe…
Oya, yang kurang itu kayanya bekas sisa lumpur di pipi deh Dian, biar lebih natural gitu. Nah, kalo Saylow sih sebenarnya standar, pake kamen, udeng batik, dan selendang di bahah puser gaya ABG ngayah di banjar. Masih aja ngrasa ABG, perasaan umur dah lebih dari 30. Ouhggh.. Continue reading Kejutan-kejutan Menyenangkan di Magibung Day→