Category Archives: Blogging

Kisah-kisah dari Ruang HD

Freepik.com

Ruang hemodialisa atau HD. Ruang langgananku kini seminggu dua kali, tiap Senin dan Kamis. Mulai jam 1 sampai jam 6 sore.

Kini sudah 3 kali. Perubahannya dibanding pertama kali adalah sudah mulai tidak gugup, lebih rileks walau masih takut melihat darah sendiri di mesin HD. Apalagi kalau mesin berteriak memberi peringatan kalau ada masalah misalnya darah gak bisa ditarik, terlalu cepat tarikannya, dan hal lain yang belum kupahami.

Salah satu hal yang masih membatasi gerakku di ruang HD adalah posisi harus telentang karena double lumen, semacam pipa keluar masuknya darah ini masih di bawah leher kanan. Sedangkan tangan kiri susah bergerak karena baru operasi pemasangan alat, AV shunt, yang menghubungkan pembuluh darah arteri dengan vena untuk keluar dan masuknya darah.

Untungnya kuliah belum efektif. Sedang masa UAS. Saya masih ada satu mata kuliah yang belum ujian karena prosedurnya offline di Semarang. Sedang nego dosennya untuk bisa online.

Lalu apa hal untuk menyibukkan diri selama 4 jam cuci darah sejauh ini? Berusaha tidur, namun tak pernah sukses. Nonton film, dengar musik, meeting sekali, baca buku, dan bengong. Ingin sih ngobrol, berbagi lara dengan tetangga sebelah tapi dia sangat pendiam, mungkin lebih senang hening.

Untuk sesi berikutnya saya ingin bisa sambil kuliah, jika kondisi fisik memungkinkan dan menulis.

Bagaimana pun bengong dan tidak berpikir bukan sebuah opsi. Malah jadi mikirin penyakit.

Ohya, walau baru 3 sesi cuci darah, saya sudah punya cerita baru. Salah satu kelompokku, pasien termuda disebut gagal ginjal, salah satunya dipicu kebiasaan minum obat maag saat remaja. Mungkin ada pemicu lainnya. Kini dia sudah 6 tahun cuci darah, sejak usia 16 tahun.

Konsumsi obat maag rutin sepertinya makin jamak di kalangan anak muda terutama yang terbiasa begadang. Jadi ingat anakku. Segeralah cerita ini saya sampaikan ke anak sebagai pengingat.

Sementara ini dari beberapa cerita, kebanyakan pasien gagal ginjal dipicu oleh diabetes, hipertensi, dan batu ginjal.

Dokter bilang, ginjal adalah ibu organ tubuh kita. Dia yang akan bekerja keras membersihkan dan merawat organ lain. Jika rusak, maka organ lain tercemar.

Medical check-up saya terakhir September 2023. Ketika itu, yang dibahas oleh dokter yang membaca hasilnya hanya asam urat. Ketika saya cek lagi beberapa hari ini, ternyata sudah ada indikasi masalah ginjal dari kreatinin meningkat, nilainya 3 dari normal 1, tapi saat itu hal ini tidak dibahas sama sekali.  Saat itu ada tawaran minum obat hipertensu tapi dokter tidak menjelaskan saya harus minum obat setiap hari, jika tidak akan fatal. Saya baru minum obat 3 bulan terakhir karena tidak pernah merasakan gejala hipertensi seperti sakit kepala atau sakit lain. Secepat itulah ginjal rusak.

Ketika beberapa kawan menjenguk, ada juga yang berasumsi mungkin karena saya diet. Penurunan berat badan 2 tahun terakhir ini murni karena mengatur pola makan, menghitung kalori masuk dan keluar, dan jogging saja. Tidak pernah konsumsi obat kimia atau herbal diet.

Saat ini, saya tidak mau denial, kenapa saya? Apa riwayat sampai hipertensi? Saat ini adalah waktunya penerimaan dan menjalani seluruh prosesnya, termasuk hampir tiap hari ke faskes.

Apakah mengorbankan orang lain? Tentu saja. Ada suami yang harus membatalkan sejumlah pekerjaan di luar kota dan luar negeri. Ada anak-anak dan ibu yang khawatir, ikut merutuk diri. Apalagi ibu yang religius dan spiritual, apakah ada yang kurang dalam penyelenggaraan ritual selama ini? Punapi niki Ida Betara?

Ada kolega kantor yang keteteran bekerja karena saya tidak terlibat. Ada kawan di organisasi jurnalis yang merelakan saya lebih pasif.

Benarlah kata-kata mutiara, uang dan gelar tiada guna jika kamu sakit-sakitan.

 

 

Hidup Baru dengan Cuci Darah

Gagal ginjal. Cuci Darah. Hidup baru saya.

Berganti baju operasi, penutup kepala dan masker menuju ruang operasi. Tanpa sandal, lantai ruang operasi sangat dingin. Menunggu 30 menit untuk persiapan alat dalam sunyi dengan tanda tanya dan kerisauan membuncah. Apa yang akan terjadi? Katanya leherku dipasang selang untuk proses cuci darah.

Masuk ruang operasi, lantai makin dingin, baju dilepas sebagian, dibius lokal bagian bawah leher kanan, aku merasakan sayatan, kemudian tusukan, jaritan, dan dua perawat yang sibuk menyeka darah. Karena kepala harus mendongak, sangat sulit bernafas dan ini bikin tambah takut, ya tuhan cepatlah berakhir. Continue reading Hidup Baru dengan Cuci Darah

Kelam yang Menawan di Konser Suga/Agust D

Foto-foto Luh De

 

Parade outfit gelap, dominan hitam, sebagian berjilbab, dan wajah-wajah luar biasa sumringah memenuhi arena konser Suga/AgustD di hari 3, ICE BSD, Tanggerang, 28 Mei 2023. Rasa hangat juga menyeruk di arena saat penonton menunggu antrean masuk venue konser. Saat antre toilet, saya melihat seorang menawarkan tisunya karena tisu toilet habis.

Di sekitar light banner utama, para Army saling bantu memotret. Ada yang berbagi freebies, semacam suvenir gratis seperti sticker, kue, minuman, poster, berbagai desain unik merespon profil Suga. Jangan ditanya berapa ratus warga yang meraup rejeki dadakan dari berbagai barang mirip merchandise resmi konser yang dijual di sekitar venue. Kipas, foto, kaos, name tag, bahkan desainnya sangat mirip dengan yang dijual di booth merch. Jika panitia hendak merazia para pedagang karena menyontek dan melanggar hak cipta, sangat mudah. Tapi para pedagang masih bertahan dari pagi sampai tengah malam, berdagang dengan damai. Continue reading Kelam yang Menawan di Konser Suga/Agust D

Parahidup, Bekal Menghadapi Keruwetan Manusia

Intro Dalam Kedangkalan memecah hiruk pikuk Pasar Kumbasari senja itu dari pinggir Tukad Badung. Sekonyong-konyong saya segera menyelesaikan pembayaran di sebuah kios buah.

Betapa dekat jarak kita tuju, semua hati telah membuka pintu. Batapa banyak yang kita raih. Kita terbangun saat mereka baru bermimpi.” Continue reading Parahidup, Bekal Menghadapi Keruwetan Manusia

Habis Panik, Panen Asyik: Pengalaman Pertama Menghebohkan dengan Menstrual Cup

sumber: webmd.com

Saya panik. Setelah lebih 5 jam si cawan ninja ini bersembunyi dalam liang vagina, saya tidak bisa meraihnya. Waduh, dia masuk ke rahim. Bagaimana ini?

Jari jempol dan ibu jari menrogoh vagina, berusaha menarik pucuk ekor cawan (stem) tapi tak bisa. Licin dan sangat kuat menancap. Continue reading Habis Panik, Panen Asyik: Pengalaman Pertama Menghebohkan dengan Menstrual Cup

Musik Indonesia untuk Laut Bercerita

sumber: iwanfals.co.id

Novel 389 halaman “Laut Bercerita” baru saja saya selesaikan. Bagian paling maraton yang dibaca malah di puluhan halaman terakhir. Saat Asmara Jati, menjadi tokoh utama menarasikan apa yang terjadi setelah kakak dan teman-temannya tak kunjung kembali setelah diculik dan disiksa tentara jelang kelengseran Suharto.

Bapak hidup digerogot kesedihan, Mas. Sejak kau diculik; sejak kawan-kawanmu yang diculik dikembalikan dan sebagian tetap tak ada kabarnya seperti dirimu;……. Continue reading Musik Indonesia untuk Laut Bercerita

Mengisi Celah Peran Ortu di Sekolah

Belajar dan bermain adalah hak anak. Foto: Luh De Suriyani

Menjadi anggota Komite Sekolah di sekolah dasar anak-anak saya membuka mata jika pendidikan memerlukan peran serta orang tua lebih intens. Salah satunya memberi jeda pada rutinitas sekolah yang super padat dengan kegiatan yang kontekstual.

Misalnya usulan seorang anggota Komite baru-baru ini untuk memberi usul sekolah membuat simulasi dan pendidikan evakuasi gempa bumi pada siswa. Kepala Sekolah langsung merespon dengan membuat simulasi evakuasi gempa bumi secara mandiri setelah gempa bumi 7 SR yang merubuhkan ratusan rumah di Lombok, NTB. Continue reading Mengisi Celah Peran Ortu di Sekolah

Maaf ya, nanti kita lanjut di kemping blogging saja

Suatu hari di sebuah pos pengungsi Gunung Agung di Denpasar, saya melihat sosok perempuan muda ini. Panggilannya Ita, saya bertanya dengan Dokter Rai yang mengajaknya dan keluarga Rumah Berdaya bakti sosial mengajari pengungsi membuat kerajinan dari koran bekas.

Dok Rai bilang yang mengajarkan Rumah Berdaya membuat bokor, dulang dari koran bekas ya Ita. Saya lihat Ita telaten dengan kondisi punggungnya berbentuk S. Ia duduk miring. Continue reading Maaf ya, nanti kita lanjut di kemping blogging saja

Kenapa Para Indonesian Idol Tak Pilih Lagu Indie?

Saya menghargai Indonesia Idol, di luar tekanan industri hiburannya. Menyaksikan seseorang berupaya sekeras tenaga menunjukkan bakat menyanyinya sudah menghibur. Tidak perlu diisi  bedak tambahan agar dramatik. Tapi ya itu unsur materi visual yang selalu ada di televisi.

kartini, desain sinteshirt by @gungws

Continue reading Kenapa Para Indonesian Idol Tak Pilih Lagu Indie?