Bersama Lucy Sepanjang Hari

Lucy, 20 tahun, perempuan ranum berambut cokelat. Kakinya jenjang, tubuhnya atletis. Sorotannya teduh. Menemani Bani, Ayah, dan aku sepanjang hari ia tak mengeluh. Bahkan ketika petir dan kilat menyambar-nyambar tubuhnya Minggu sore (23/3) kemarin.

Langit biru yang cerah tiba-tiba menghilang cepat. Selimut mendung segera menitikkan hujan. Belum lima menit, rintik berubah menjadi deras. Gemuruh petir menambah muramnya sore itu.

Kami dipaksa hengkang dari Puri Pemecutan oleh hujan. Padahal belum ada informasi apa pun soal puri megah ini. Kami hanya menerka-nerka kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya di rumah Raja Pemecutan. Sebuah mural soal pruralisme lah satu-satunya cerita yang menemani kami sore itu. Continue reading Bersama Lucy Sepanjang Hari

Pengalaman Pertama Pake Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Akhirnya tiba juga waktunya aku mencoba IUD alias alat KB pasang. Pagi tadi sekitar jam 9 aku dah nongkrong di Klinik PKBI, Gatsu IV.

Sesuai anjuran petugas jaga klinik PKBI saat pertama datang, aku disuruh pasang KB jenis ini pada hari ke-3 masa menstruasi. ”Biar gampang pasangnya. Kalau nggak, dokter pasti nggak mau pasang karena susah masukinnya,” begitu kata si ibu petugas pos pendaftaran.

Nah, inilah waktunya. Padahal aku udah takut karena telat menstruasi sebelumnya. Untung deh, ternyata tidak ada kesalahan penggunaan kondom. Hehe Continue reading Pengalaman Pertama Pake Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Spa Berjalan Men Tunjung

Hampir 30 tahun ini Men Tunjung membawa kesegaran dari rumah ke rumah. Berbekal dua toples ramuan tradisional ia menyusuri jalan-jalan seputaran Denpasar. Peluhnya berbuah wangi kenanga di tubuh pelanggannya.

Sekitar pukul 10 pagi ia bersiap dari rumahnya di kawasan Batubulan, Gianyar, menuju sejumlah tempat tinggal pelanggan jasa kecantikannya. Men Tunjung sendiri tak menunjukkan citra sebagai seorang ahli kecantikan. Tubuhnya terbalut kamen (sarung tradisional Bali), baju kebaya lusuh plus sehelai handuk yang kadang terlilit di kepalanya. Continue reading Spa Berjalan Men Tunjung

The Beginning…

Februari Maret ini dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan. Pertama kemungkinan masa yang suram dalam upayaku untuk menambah saldo untuk permak rumah. Ah, ini mah bukan kemungkinan lagi. Udah pasti nok….

Lalu, pindah kantor Sloka ke Noja Ayung. Kantor sebelumnya di Drupadi sudah habis kontrak, dinaikkan harganya ma broker, service buruk, suasana muram durja, lalu apa yang perlu dipertahankan? No execuse. Harus pindah! Yang lebih murah, long term office, menghemat biaya operasional, minimalis (merujuk ke semua hal yang serba minimal bukan interior). Continue reading The Beginning…