Seaweed, Here I Come…

lembongan-blog

Jam 2 dini hari, last day on 2008. Kangen Nusa Lembongan dan petani-petani rumput laut, membuat saya terjaga. Lima jam lagi saya akan berangkat memenuhi hasrat bareng anak-anak BBC dan beberapa temen lain yang mendukung baksos BBC di sana.

Kangen ini saya nikmati dengan membuka file foto lama ketika ke Lembongan beberapa bulan lalu. Saya suka sekali Nusa Lembongan. Continue reading Seaweed, Here I Come…

Berdonasi untuk Judicial Review UU Pornografi

krbPerjuangan menolak UU Pornografi (Presiden sudah teken UU ini lho) memulai babak baru. Kompenen Rakyat Bali (KRB) kini telah menyelesaikan draft judicial review (minta MK menguji UU ini apakah layak untuk diundangkan ato tidak). Proses judicial review ini bukan perkara mudah. Tak hanya bikin draft trus diserahkan ke MK

Tapi, KRB bekerja jungkir balik untuk mencari kuasa hukum, dukungan nyata warga, membuat form kuasa dengan materi dari warga. Salah satu aktivis KRB bahkan bilang ini perjuangan yang melelahkan fisik dan mental. Material juga lah. Waktu pertama kali saya ikut (saat itu meliput) rapat KRB saya melihat masing-masing orang yang hadir harus patungan. Ada yang nyumbang 1000, 5000, dan tentu ada yang tak rela merogoh kocek. Continue reading Berdonasi untuk Judicial Review UU Pornografi

Ada Kulkul di Eksebisi Human Faces of Avian Influenza

Aura entertainment emang sulit dipisahkan dari event-event di Jkt. Mungkin sudah jadi resep umum, magnet untuk menarik perhatian orang yang udah suntuk keluar rumah atau kantor dari kesumpekkan jkt.

Di eksebisi karya jurnalistik tentang Human Faces of Avian Influenza, Kamis malam kemarin, yang menjadi bintang malah dua band, Akustika dan Kulkul Band. Band terakhir dari Bali, digawangi 9 anak muda yang bermusik bawa perangkat kecil baleganjur, biola, drum, dan keyboard. Surprized juga. Continue reading Ada Kulkul di Eksebisi Human Faces of Avian Influenza

Craziest Jakarte

Entah kenapa, saya gak pernah menikmati jakarta. Pertama karena macet tentu saja. Ketika baru beranjak dari bandara Solekarno Hatta, hati ini pasti langsung dagdigdug dan lalu berharap-harap. Please dong, kasi saya anugerah terindah di Jakarta yaitu jalanan lancar. Bolehlah macet bentar tapi cuman 10 menit, ga boleh lebih.

Pertanyaan kunci ke abang supir taxi, selalu sama. “Bang, berapa lama nyampe di hotel anu? Macet gak ya?” Jawabannya ya slalu sama, walau saya sudah bisa menebak. Continue reading Craziest Jakarte