Seminggu setelah malam puncak Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) kini. Suhu tubuh sudah tak lagi tinggi, sarapan terasa lebih nikmat. Semoga signal baik ya, masih disuruh tes darah sih.
Terlebih kami berempat di meja sarapan dengan banyak obrolan, mulai dari persiapan kuliah Bani di Jogja, makin banyaknya kasus nonconsesual videoporn pada anak yang dibahas ayah pada Bani dan Satori, dan saya bahas betapa bullshitnya sebuah acara reality show.
Saya merasa gejala demam berdarah saya berkurang. Semoga demikian setelah observasi seminggu ini. Sehari setelah AJW, badan lemas, suhu meninggi. Malam AJW adalah acara pertama dengan lebih dari 250 orang yang saya hadiri setelah beradaptasi hampir satu bulan cuci darah. Continue reading Mending Membaui Aroma Cinta di Rumah Sakit, dibanding Sesak lihat Baliho Pilkada di Jalan