Hilir mudik di Malioboro selama 23-27 Juni ini, kesenangannya cuma satu. Cuci mata. Wajah, pakaian, dan perangai turis-turis sebangsa. Barangkali saya juga bagian dari objek cuci mata pihak lain. Hmm…
Lalu lalang ribuan orang tiap hari, sebagiannya mungkin turis yang sama, karena menginap di daerah Malioboro. Seperti saya dan Bani. Celakanya, selama lima hari di pusat turis di Jogja ini mata saya belum menangkap desain kaos lucu. Maksudnya tshirt unik yang dipake orang. Adanya cuman Billabong, Quiksilver, freestyle, dan kaos-kaos yang menjual trade mark alias merek lainnya. Kaos yang tak terlihat mereknya pun nyaris sama, semuanya dengan desain khas kaos distribution outlet (distro). Menggunakan kata-kata berbahasa Inggris pendek, yang bagi saya pesannya nggak jelas.