Tag Archives: komunitas blogger bali

Apa transformasi BBC selama 7 tahun?

blog-BBC7tahun1
foto2 @15june

Apa tranformasi selama 7 tahun Bali Blogger Community ini? Tentu saja, banyak pasangan menikah lalu punya anak. Bahkan sebagian sudah menuju anak ke-2. Juga tak sedikit pasangan yang putus.

Mama Aqira yang desainer itu bahkan membuat logo Baby Blogger Community. Karena saking beranak pinaknya, sudah bisa buat tim sepak bola.

Anak generasi pertama ada Aqira, Achi, Ran, Amura, Ryu, Bani, Gending, Bayu, Galang, Rindra, Davin, Mirah, dan lainnya. Lalu generasi ke dua dan calon bayi ada Satori, Tara, Ayunda. Generasi ke tiga juga ada, anaknya @blogdokter. Si Abi yang montok baru bisa merangkak.

blog-BBC7tahun

Dulu bahan ngobrol kalau kumpul seperti ngoprek blog, komentar blog, kopdar dengan komunitas blog lain, dan bikin kaos. Sekarang, kecuali jomblo dan sejenisnya, pasti anak. Sebagian memang sudah tak aktif ngblog. Lebih riang di socmed atau grup chatting.

Tapi, sisa-sisa manfaat ngblog sangat terasa. Misal, untuk perempuan, mereka skeptis pada informasi kepengasuhan. Misalnya paham mencari informasi tentang menyusui, mencari dokter anak, dan pemasaran produk online bagi yang berbisnis.

Tentang kehebatan momi-momi blogger ini berbisnis pernah saya catat sekilas di sini. Continue reading Apa transformasi BBC selama 7 tahun?

Ruang Demokrasi itu Kini, Blog-spere

jun-bani-rezise.jpgjun-bani-rezise.jpgI Wayan Juniartha dan Profesor Adrian Vickers meyakinkan kami, Bali Blogger Community, untuk terus ngeblog saat launchingnya, 10 Februari ini di Danes Art Veranda.

Adrian Vicker, antropologist yang termasyur karena sejumlah bukunya tentang Bali dan Indonesia jadi referensi untuk mahasiswa, dosen, peneliti, wartawan, dan sebangsanya. I Wayan Juniartha, wartawan cum budayawan Bali yang berhasil menolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi nyleneh bin seksis itu lewat jiwamerdeka.blogspot.com

Keduanya bersemangat menyambut aksi-aksi pan belog-men belog belogger bali, mengapresiasi dunia yang makin berubah. “Blog adalah ruang demokrasi itu,” ungkap Adrian Vicker yang tampil gaul-pakaian adat Bali lengkap dengan tindikan telinganya itu.

adrian-vickers_resize.jpg