Masak sih kalian mudah percaya siasat penipu? Saya makin jarang mengikuti timeline Twitter. Sekalinya nengok, ada hastag tipu menipu level rendah memanfaatkan akun-akun palsu yang dijual peternak akun bot, lagi-lagi mengeluarkan jurus siapa mendanai aksi.
Ini bukan kali pertama siasat baper dikerahkan gerombolan berduit. Sampai ada akun-akun anonym yang umurnya panjang untuk tiap saat mencoba mengarahkan topik. Misal, kok tolak reklamasi terus, itu pantai dikapling hotel kok nggak diprotes? Lah, ini sak laut mau dikapling. Continue reading Hayooo, pasti kamu yang danai aksi ForBALI →
Hastag #balitolakreklamasi beberapa kali direspon dengan komentar, “Tak hanya orang Bali kok yang tolak reklamasi.” Jadilah muncul #tolakreklamasitelukbenoa dan diboyong ke ibukota. Karena tak sedikit selebritis yang ingin menyuarakannya. Tanpa dibayar.
Selasa malam pukul 6.30, saya dan seorang kawan di Jakarta, Musfarayani berhitung waktu dan menimbang opsi transportasi menuju Kemang, Jakarta Selatan, lokasi Rolling Stone Café. Kami ingin menonton semua yang ada di panggung #konsersvarabumi sejak menit pertama.
Tapi kami sadar itu tak mungkin. Dari Jakarta Pusat menuju daerah padat Jaksel di jam pulang kantor dalam setengah jam? Benar saja, kami kehilangan orasi Saras Dewi, doctor muda UI berdarah Bali yang juga penyanyi ini. Juga tak bisa dengar hiphop cerdas Jogja @killthedj dan trio folks idaman tua muda @nosstressbali. Continue reading Svara Bumi di ibukota untuk #tolakreklamasitelukbenoa →
Wayan Renten, menyebut dirinya tokoh masyarakat di Benoa tiba-tiba bangun dari kursinya dan berteriak pada Kadek Duarsa, anak muda Ketua LPM Benoa. “Hei, siapa kamu? Pembohong kamu. Baru kemarin sore kamu. Saya tokoh di Benoa,” teriaknya.
Ia menunjuk-nunjuk Duarsa dengan galak sembari minta dukungan dari rekannya untuk menyoraki anak muda yang membawa surat Sabha Desa Tanjung Benoa dan tanda tangan penolak rencana reklamasi di Teluk Benoa. Duarsa terlihat berusaha menahan kemarahannya, suaranya bergetar menunjukkan satu bundel surat itu. “Saya Ketua LPM,” sahutnya dengan gejolak amarah yang diredam agar tak meledak karena mungkin sebal ditunjuk-tunjuk dianggap bukan siapa-siapa. Karena masih muda dan sudah berani mengkritisi rencana reklamasi di depan forum resmi para pejabat-pejabat dari Jakarta ini. Continue reading “Ring Tinju” di Rencana Reklamasi untuk Siapa? →
Sejumlah pelukis-pelukis tak terkenal mendonasikan karyanya untuk penggalian dana gerakan tolak reklamasi, suatu malam minggu pada November lalu di Denpasar.
Salah satunya I Wayan Damai. Pria difabel ini melelang karya lukisanya yang berjudul “Pasar”. Dalam karya realisnya di atas kanvas ini terlihat dua orang, laki dan perempuan berkursi roda berbelanja di pasar. Ada juga gambar toilet dengan undakan yang tak bisa dilalui kursi roda. Keduanya termenung di depan toilet itu. Continue reading Seniman dan Solidaritas Bali Tolak Reklamasi →
di mana pikiran beristirahat