Tag Archives: Karangasem

#tulambenmacangersang

image

Masih berasa antara takjub dan aneh dengan pilihan tagline para pewarta warga desa Tulamben ini. Eh, kalian tahu atau pernah dengar nama desa ini kan.

Biar tak makin takjub karena ada yang mention @BaleBengong dan bilang Bali Timur itu kurang peradaban karena seolah tak ada yang update tentang Karangasem di socmed.

image

Balik ke macan gersang. Kata-kata ini tetiba dilontarkan beberapa peserta kelas jurnalisme warga @slokainstitute dan CI Indonesia saat merancang materi kampanye.
Apa itu? Tulamben manis, cantik, dan merangsang.

Ternyata akronim macan gersang sering dipakai oleh warga desa ini sebelumnya. Cocok sih, karena berada di antara Gunung Agung dan Selat Lombok membuat kamu terangsang.

Secara harfiah, iya gersang. Tapi merangsang. Pokokne #melali malu ke timur Bali mare dadi ngomong soal peradaban.

Temukan geng pewarta macan gersang ini di fb group: Tulamben Macan Gersang. Termasuk untuk rekomendasi guide lokal, rekomen kuliner, pemandu selam, dan diskon alat snorkeling sampai penginapan.

Di grup anyar ini ada guru, pelajar, jero mangku, pemandu selam, pekerja BUMDes, anak ibu dagang warung Putu langganan makan siang kelas ini, dan lainnya. Pokoknya desa boleh gersang tapi menenangkan.

Curhat di Penggorengan Lapas

IMG_2804

Maret 2014. Selesai dari sini aku akan pulang. Sesampai di rumah aku kan tidur.

Itu adalah penggalan karya E, puisi pendek dalam ebook yang dipamerkan di Pameran Kreatif Bersuara oleh napi anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak di Karangasem, pada Rabu (14/5) lalu. Kalimat yang sederhana sekaligus tajam. Pulang dan tidur yang nyaman di rumah sendiri. Itu pasti paling dinanti dari perjalanan hampir 30 anak yang masih dipenjara saat itu.

Dalam ebook ini ada 50 karya esai, puisi, dan lirik lagu yang dibuat dalam Lapas. Sebagian karya yang dibuat sejak akhir tahun lalu, setelah mereka mendapatkan sebuah buku tulis dari tim Yayasan Seni Sana Sini/OneDollarforMusic  yang memfasilitasi program Kreatif Bersuara ini. Beberapa orang anak kemudian dipilih temannya untuk menyeleksi karya yang akan ditampilkan dalam pameran ini.  Continue reading Curhat di Penggorengan Lapas