Galau Sabtu

Oh Sabtu. Ini saatnya menggalau?

Galau tak hanya untuk paramuda. Ibunya Bani dan Satori ini juga sering. Tiap hari. Malah sering di jalan raya, saat naik motor di tengah pikuk Denpasar. Gak terhitung mestinya belok kanan, eh lurus. Harus muter deh.

break bentar, memori melepas masa lajang hampir 10 thn lalu. publikasi perdana di blog ini. hihi. dipotrek antara lukman atau ardiles rante :)
break bentar, memori melepas masa lajang hampir 10 thn lalu. publikasi perdana di blog ini. hihi. dipotrek antara lukman atau ardiles rante 🙂

Tepatnya sih menghayal. Menambah bank ide. Bank di pikiran yang terus meningkat saldonya, bertumpuk menerima sampah yang sangat sedikit didaur ulang jadi aksi. Saking seringnya meracau dengan mahluk dalam kepala.

Di jalan saja menghayal apalagi di tempat tidur. *di frekuensi 101,2 FM sedang ada mba raiso yg nyanyik bergetar-getar, ini mbaknya kok sebegitu terkenal ya padahal lagu dan cara nyanyinya biasa aja*

Galau hari ini dipersembahkan oleh pertanyaan, kenapa saya selalu berurusan dengan anak muda dalam mayoritas kegiatan keseharian. Di Sloka, semua pegiatnya mahasiswa akhir. Ada yang akan wisuda, tak ingin diwisuda, dan serius mengerjakan topik skripsinya.

Di kelas-kelas jurnalisme warga, lomba kording, ke lapas anak, dan di rumah. Ketemunya seputar usia 2-20 tahun. Karena itu mungkin saya sering merasa muda. Padahal fisik menua, 33 tahun dan beranak dua.

Suatu saat tak sengaja berkumpul dengan kawan-kawan wartawan, di sebuah warung kopi, pembicaraan terasa hambar. Wajah-wajah letih, jelas karena tekanan harus nyetor sekian berita per hari, ditambah masih rendahnya upah atau gaji wartawan.

Saya menoleh ke kondisi saat ini, di Sloka saya tak mendapat gaji bulanan. Sloka juga belum mampu menggaji timnya 3 kali lipat UMR. Lalu di pers pelajar dan mahasiswa, biasanya mereka semua membuat aneka kegiatan yang bahkan harus berbulan-bulan menyita waktu tapi tak mendapat honor. Setidaknya begitu pengalaman saya di Persma Akademika dulu.

Jadi, berbahagialah wahai paramuda. Nikmati hari-hari berharga ini. Ketika menua, fokus utama akan berubah. Berapa honor saya? Baru bekerja.

Kalau wartawan harus menerima gaji layak karena tekanan kerja sangat tinggi. Sayangnya kondisinya berkebalikan.

Tapi ada motif lain. Orang-orang menua lain yang saya lihat dulu berteriak anti kapitalis, memobilisasi saya dan mahasiswa baru Unud untuk membela rakyat yang dimiskinkan kini ada di barisan komando korporasi kakap. Untuk memastikan reklamasi teluk Benoa berjalan. Agar usaha wisata kelas premium, yg harga sewa per harinya mungkin melebihi UMR berdiri megah setelah mengurug laut.

Tak bisa digeneralisasi? Tentu saja. Ada pria 30-40an, Dandhy dan Ucok yang sedang berkeliling nusantara mendokumentasikan gerakan warga berdaya dengan menguras tabungan sendiri. Entah berapa film dokumenter yang akan dihasilkan dan sangat berguna bagi warga selama setahun Ekspedisi Biru ini nanti.

Entah kenapa saya lebih senang berkegiatan dengan anak muda. Siapa yang tertarik walau sama sekali tak punya pengalaman, disambut dengan suka cita.

Apakah anak muda lebih mudah diatur, tak kritis, dan membungkuk hormat? Kondisinya malah berkebalikan. Mereka yang mengatur dan kerap spontan. Kadang hal ini terasa menyenangkan, atau sebaliknya. Demikianlah galau Sabtu ini.

*lagu cinta melulu, suka mendayu-mendayuuuu, suka yang sendu-sendu. Uuuu uuu….ada ERK menutup curcol masih di 101.2 FM*

8 thoughts on “Galau Sabtu”

  1. Duh jegeg bagus fotonya ???????? awalnya tak pikir lagi galau kangen ayah bani hahaha
    Saya sepakat mbok de, bergaul dg yang lebih muda membuat kita merasa lebih muda. Kalau tiang suka bergaul sama anak-anak biar bahagia selaluuuu….
    Mongomong galau tiap sabtu asyik juga yah, coba galau tiap hari kayak @kadekdoi dijamin hidup semakin bergairah ????

    1. kamu gak kangen, (mantan) calon ayah dari anak-anakmu, doi? bhihik…. *piss* aku doakan CLBK nanti. aminnnn

  2. Senangnya kalau masih muda masih bisa ngayah/sosial sana-sini. Begitu menikah, kemudian dielus-elus dedek-dekek celana gemes sambil bilang: “Om sayang kurangi megae ngayah ya, anak sudah hampir 2. Sekarang harus lebih “money oriented”.

    *terus aku juga galau

    ps: Kalian di photo diatas sungguh awesome!

    1. muahahaha si om si kelihatan sering galau. kalau aku kan ndak. cool. om menghayalnya apa? kalau aku… ah, malu

  3. kata temen saya hidup harus seimbang, bekerja untuk perut, berkarya untuk hati..
    jangan lupa mampir ke channel youtube-nya Dread team ya, mbok :p

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *