Nyaris semua perempatan utama di Denpasar ada dua kompatriot atau lebih tepat sekutu perusahaan makanan cepat saji dengan bahan utama ayam. Padahal menunya hampir sama, tapi bisa mendapat lokasi sangat strategis, dan berdampingan di pusat kota.
Di sejumlah perempatan, papan nama perusahaan dengan neon box gemerlap berpadu dengan patung-patung pahlawan Bali seperti I Gusti Ngurah Rai yang gugur melawan penjajahan. Patung-patung ini biasa diletakkan di tengah perempatan jalan besar sebagai pengingat tentang heroism di tanah dewata.
Penjajahan masa kini berwajah baru. Salah satunya di industri pangan dan makanan. Tentang isi perut. Seorang pedagang soto pernah membuat spanduk tentang isi perut ini dalam bahasa Bali, Weteng Wareg Gumi Ajeg. Artinya perut kenyang, bumi pun tenang. Continue reading Atraksi Kuliner Lokal