Tag Archives: HIV/AIDS di Bali

Lalu, Bagaimana Nasib Ayu?

Ni Putu Ayu, sebut saja demikian, bayi perempuan 18 bulan itu bersama ibunya telah dianggap meninggal oleh keluarga. Dua perempuan dengan HIV ini oleh balian atau “orang pintar” disebut tidak bisa sembuh dan memang dikorbankan untuk Pura Dalem di desanya di Karangasem.

“Biarkan saya mati, tapi jangan anak saya satu-satunya ini,” rintih Wati sebut saja demikian, ibu Ayu, dalam Bahasa Bali, Selasa (16/9).

Ayu kini 1,5 tahun dan tergolek lemah di dipan kecil bersprei putih ruang anak Rumah Sakit Sanglah Denpasar ketika ditemui. Ia masih tak bisa duduk sendiri, jadi ibunya nyaris sepanjang hari menemani. Ayu sudah dua bulan di ruangan kecil khusus pasien kelas III, kelas termurah karena ibunya mengandalkan surat miskin. Continue reading Lalu, Bagaimana Nasib Ayu?

Buka Mata tentang Diskriminasi Odha

Sejumlah pemuka lintas agama menyerukan pembentukan tim relawan dari pemuka agama untuk mengatasi diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (Odha), Kamis pada dialog lintas agama soal AIDS di Denpasar. Hal ini terkait makin maraknya kasus diskriminasi jenazah Odha di Bali.

Istina Dewi, aktivis pendampingan Odha dari lembaga Bali+ (Bali plus) mengatakan tahun ini sedikitnya ada tujuh kasus jenazah Odha ditolak masyarakat di Bali. Terakhir, akhir pekan lalu di Mengwi, Badung, diskriminasi ini terjadi pada suami istri dengan HIV yang memiliki satu anak lelaki 4 tahun. “Suami istrinya positif, dan memutuskan membuka status HIV. Namun, saat suaminya meninggal, masyarakat melakukan diskriminasi. Continue reading Buka Mata tentang Diskriminasi Odha

Pekerja Seks dan Pelanggan: Mencegah HIV/AIDS Masuk Rumah

foto-blog-psk1.jpgfoto-blog-psk1.jpg

Lokasi transaksi seks (lokalisasi?) itu nyata ada dan telah hidup menghidupi masyarakat sekitarnya sejak 1975. Di tengah pemukiman penduduk, sekolah dasar, SMA, SMP, tempat ibadah, hotel, dan remaja yang menikmatinya.

Daerah transaksi seks ini akrab disebut Carik, karena dulu berdiri di tengah-tengah sawah. Persawahan itu kini menjadi perumahan yang padat. Saking padatnya, ruas-ruas gang semrawut dan sepeda motor kesulitan melaluinya. Continue reading Pekerja Seks dan Pelanggan: Mencegah HIV/AIDS Masuk Rumah