Akhirnya pada 12 Oktober lalu bisa berendam dan berenang di pantai. Ya, setelah hampir 5 bulan menggunakan dan merawat luka pemasangan double lumen di urat nadi leher yang tidak boleh basah. Sayangnya pantai sedang dipenuhi padang lamun, jadi gak cukup bisa bergerak bebas.
Pasca double lumen, kini saatnya AV shunt di lengan kiri. Transisi ini menambah rasa sakit. Sakit ditusuk jarum, beberapa kali jika aliran darah macet, memar berkepanjangan, dan was-was.
Apakah dengan lepasnya double lumen, hidup berjalan seperti sebelum divonis CKD V? Tidak semudah itu. Penerimaan pada keterbatasan ternyata perlu waktu lama, saya kira cukup 3 bulan. Setiap kali bertemu kerabat dan menanyakan kabar, air mata tiba-tiba menggenang di sudut mata. Continue reading Untung masih ada kata syukur