Akhirnya! Aku mendapat warning kali ketiga dari editorku di The Jakarta Post. Bli jun yang selalu kritis dengan data. Ironisnya, tiap kali ditelepon untuk recek data yang menurut editorku itu agak aneh, aku bengong aja. Maklum, ga merasa bersalah. Ini bukan persoalan aku salah kutip data. Secara visual, data-data itu bener, tapi penafsirannya salah.
Misal nih, kasus terakhir soal hemodialisa. “Dari data yang dirangkum, sejak 1999 jumlah pasien hemodialisa meningkat. Dari 66 orang menjadi 398 orang pada akhir 2008. Sebanyak 32% menjalani terapi dengan akses pasien miskin, 24% dibiayai asuransi kesehatan, sisanya dengan mekanisme pasien umum”
Rabu sore, sekitar jam 6 Bli Jun nelpon. “Eh, apa maksudmu meningkat? NGgak ada data yang baru, kok lama sekali tahun 99. Kan tidak bisa kamu bilang peningkatan itu.”
Aku bengong.
Maksudnya gimana bli??
Ada yang bisa jawab gak?? Menurut anton, suamiku, mestinya aku buat periode misalnya tiga tahun terakhir atau lima tahun terakhir untuk menunjukkan memang ada grafik peningkatan.
Karena menurut dia, dalam bahasa INggris pembacaan data ini harus jelas. MIsalnya nih, istilah extremly high, increase, decrease, etc. Bahas Inggris itu lugas, ga pake basa-basi. Jadi harus jelas range-nya. Begitu petuah Pak Anton. (Maklum habis ujian IELTS)
Memang kuakui aku keok banget di statistik. Kadang2 mengutip begitu saja data statistik tanpa memilah lagi. Ada yang mau mentraining statistik?? MUngkin menarik kalo ada kumon statistik, atau jarimatik statistik, atau sempoa statistik…Aku pasti ikut kursus singkatnya..
huahahaha…. saya sih taunya dikit-dikit aja lah Mbok. Wong emang gak hobi yang beginian…
setau saya sih yang namanya statistik emang gak bisa dipatok dari data dua tahun yang berbeda apalagi dalam rentang waktu yang jauh. 9 taun. waduuuhh…
kalo ndak salah data yang bisa distatistikan itu kan minimal satu ato dua taun sekali. atau per tiga atau lima tahun seperti yang dikatakan Anton. itupun dirunut kondisinya seperti apa.
katakanlah contohnya kalo bicara tentang suku bunga bank, pertumbuhan ekonomi dll.
lagipula datanya minimal ya beragam, maksudnya gak cuma dua atau tiga data….
Statistik itu kenapa saya benci sekali mendengarnya, karena antara data dan hasilnya penuh ketidakpastian. He…. saya sendiri juga bingung waktu dapet ma-kul Statistik beberapa bulan lalu.
oo iya mbok, aku jadi inget prevalen dan insiden.
Jadi mungkin maksudnya bisa begini :
tahun 99 = 66 orang
tahun 2008 = 398 orang, dengan maksud :
thn 99′ = 66 orang yang akan melakukan hemodialisa selama 6 tahun
thn 2000 = 40 orang yang akan terus hemodialisa sampe tujuh tahun,
dan seterusnya sampe 2008.
nah padahal pengguna dialisa bisa jadi naik turun, tapi karena akumulasi kesannya seperti bertambah, padahal itu numpuk dari yang dulu, jadi harus dicari, per tahun berapa orang yang baru jadi pengguna hemodialisa.
Entahlah, mungkin begitu maksudnya :p
maab kalo sotoy… :p
pandebaik: statistik dasar saya dapet C, ngulang lagi C lagi. Puassss..
ahead: wah, ajari statistik dong… u rite, itu akumulasi, dan konyolnya aku ndak buat perincian tahun per tahun. soale datanya ditempel di papan, ribet kalo mengutip semua. …halah, alasan yg tak bisa dipertanggungjawabkan ya
Selamat Sore…
Salam Kenal dari Balikpapan…
Boleh bertukar link..? 🙂
pasien yang melakukan hemodialisa biasanya terkena penyakit apa saja?
(butuh informasi untuk menyelesaikan tugas metodelogi desain komunikasi visual its)
semua penyakit yg berhubungan dengan liver kali ya..:)