Periksa Vagina Yuk…

Dimulailah kesibukan baru sebagai perempuan yang telah melakukan hubungan seksual aktif dan pernah melahirkan. Sebenarnya sih gak bikin sibuk amat, tapi harus membuat jadwal periksa dengan disiplin. Ada apa, kenapa?

Pertama, karena saya memutuskan menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau lebih ngetop dengan sebutan KB pasang. Nama AKDR saya “Cooper T”. Sebuah benda berukuran sekitar 10 sentimeter berbentuk “T” yang dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina. Tentu saja. Masa lewat pantat?

Soal kenapa pilih AKDR yang masih menyeramkan untuk sejumlah perempuan, silakan cek alasannya di sini. Nah, karena yang dimasukkan ke rahim adalah alat, sebuah benda mati yang berfungsi penting, maka harus dikontrol. Apakah si cooper T ini telah berada di posisinya yang tepat dan berfungsi menghadang mister sperma menuju miss sel telur.

Saya pasang alat KB ini dan kontrol di klinik Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali, Jalan Gatsu IV/6 Denpasar telepon 430133. Sapa tahu ada yang kepepet butuh klinik periksa seputar kespro, kehamilan, vasektomi buat cowok, dll. Klinik PKBI buka senin-jumat, jam 9-4 sore.

Biasanya sih saya seringnya ke PKBI kalau ada acara Kisara (geng remaja-nya PKBI) yang dulu dikomando Dokter Oka Negara. Terakhir ikut-ikutan diskusinya program DAKU!, Dunia Remajaku Seru yang nempel ma program Kisara juga.

Nah, oleh Dokter Lely dan Dokter Dewi, dua dokter perempuan baik hati di PKBI ini, disarankan melakukan kontrol KB selama beberapa kali dalam setahun. Maklum, informasi soal AKDR ini memang cukup banyak biar yang pake merasa aman dan nyaman. Maklum juga, banyak informasi ngawur soal KB yang bahkan jadi mitos yang sulit dihilangkan.

Nah, pagi ini selain kontrol KB kedua kalinya, saya juga maunya sekalian papsmear. Ini untuk mendeteksi dini kanker leher rahim atau infeksi di seputar vagina perempuan. Ah, kayanya ga ada masalah sama alat kelaminku. Ngapain tes?

Saya juga awalnya kaya gitu. Tapi, kaget banget setelah tanpa sengaja ngobrol sama ibu-ibu pedagang di Pasar Badung. Ternyata ada beberapa perempuan yang sehat tiba-tiba meninggal mendadak karena kanker leher rahim. Lho kok?

Yah, beginilah tantangan perempuan. Alat kelaminnya punya multi fungsi buat kehidupan ini. Karena bentuknya yang terbuka, memudahkan banyak kuman masuk. Dan perempuan menstruasi, mengeluarkan luruhan darah sel-sel mati setiap bulan. Kalau gak higinis, bikin kuman asyik masyuk masuk rahim. Lalu, dari rahim dan vagina mengeluarkan manusia baru. Banyaknya fungsi dan kesibukan si vagina ini membuatnya rentan terinfeksi berbagai kuman dan penyakit. Salah satunya yang mematikan di dunia adalah kanker leher rahim.

Sebagian besar yang meninggal karena kanker leher rahim, terlambat mendeteksi bibit kanker itu. Wong gak ada gejala hebat. Tiba-tiba aja udah stadium lanjut, dan tidak bisa diobati lagi. Hmm… Mirip banget ma HIV penyebab AIDS.

Ribet ga sih pap test atau pap smear ini? Sayang, pas di klinik, saya tidak lulus persyaratan untuk pap smear. Syarat itu adalah “paling tidak, satu hari sebelum pemeriksaan tidak melakukan hubungan seksual”. Bah, batal lagi pap smear-nya.

Dokter Lely menyarankan datang bulan depan, 10 hari setelah menstruasi hari pertama. Alasannya, karena pap smear ini cukup sensitif. Mendeteksi sel-sel yang mengganngu di alat reproduksi kita. Jadi dianggap pas hari ke-10 itu, sel-sel darah yang luruh itu sudah bersih dan tidak mengganggu hasil pap smear.

Menurut brosur yang diberikan di PKBI, pap smear itu ga ribet. Contoh sel diambil dengan cara mengusapkan alat pada permukaan leher rahim. Contoh sel yang menempel di alat itu lalu diusapkan pada selembar gelas periksa. Trus, dicek di bawah mikroskop. Mulai terdeteksi, adakah sel-sel penyakit di vagina, rahim, dan sekitarnya. Menurut jadwal yang dikasi dokter, pap smear saya bagusnya tanggal 20 bulan depan. Penasaran banget, kira-kira apa yang terjadi dalam rahim dan seputaran vagina saya. Eh, pap smear untuk semua perempuan yang udah pernah berhubungan seksual (Hus), ga cuman buat ibu-ibu doang.

0 thoughts on “Periksa Vagina Yuk…”

  1. eh saya suka dengan ide bang anton he..he..biar gak perempuan aja yang repot, toh soal keturunan soal kedua belah pihak kan???
    karena denger2 kalo gak rajin kontrol IUD bisa “maen” kesana kemari, buntut2nya masalah lagi donk????

  2. aku pengen banget pake iud copper T, tp setiap menjelang waktunya pasti aja langsung demam panggung…hik..hik
    alasanya waktu papsmear 6 th lalu dokter kandunganku blg rahim ku pendek jadi ga bisa di pasang iud. walaupun udah bnyk yg yakinin kalo itu ga ada pengaruhnya, teuteub aja aku syerem….

  3. ya niy, sebaiknya bagi wanita baik udah nikah apa belum tapi aktif berhubungan seksual, setahun sekali periksa pap’s mear…

  4. emang deh pap smear itu penting banget tapi mahal gak yah coz aku baca sekitar 200rb lbh.blm dokter spesialisnya, duh…kesehatan emang mahal yach.
    jenk-jenk, diriku pengen banget punya anak neh………..dah usaha ko belum dikasih-kasih ya?apa ada trik khusus ya…….

    1. saya diminta bayar 75 ribu kok. Karena uji lab jadi agak mahal. wah, soal anak, masih banyak yg harus menunggu lama tapi toh dapet juga.

  5. salam kenal
    ada yg tau ng sih dr yg bener2 enak buat konsultasi masalah pap smear,aq mau periksa udah ketakutan duluan ama drnya.. kasih info dong…………

Leave a Reply to siska Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *