Mahakarya Hujan, Petir, dan Guntur

Mahakarya…mahakarya..

Ikhwal mahakarya ini lahir ketika Bani, lelaki 4  tahun ini menciut nyalinya mendnegar gelegar guntur dan kilatan petir, plus hujan yang datang tiba-tiba. Ini bukan yang pertama dia super ketakutan seperti itu. Sebelumnya pernah sampai sembunyi di bawah meja di kantor Sloka, trus lima menit kemudian ketiduran di kolong meja.

Berkali-kali diajak ngobrol bagaimana terjadinya hujan, dan kenapa harus ada guntur dan petir, ga mempan. Sampai bikin istilah petir itu ibarat kentutnya langit karena dia sakit perut kebanyakan angin dan air hujan. Ga ngaruh…

Ketakutannya terus menjadi. Sampai pada suatu ketika, bunda akhirnya menggambar mahakarya ini di laptopnya. Ajaib, Bani langsung suka dan bilang, besok kalau ada hujan aku ga takut. Lihatin aku gambar ini aja.

Semua pasti langsung paham kan maksud saya di gambar itu? nGakkkkk…….Ya udah deh, kalo tetep ga ngerti, sila tanya Bani aja ya..

Btw, mahakarya saya bisa disebarkan secara gratis 🙂

5 thoughts on “Mahakarya Hujan, Petir, dan Guntur”

  1. Ikut satu ah… masak komennya suami-istri gini, kayak keluarga super sibuk yang hanya bisa menyapa lewat komen/sms/telepon.

    Mahakarya-nya gak dimusiumkan saja, sapa tau ada kolektor yang mau 😀 lebih dasyat dari orang-orangan sawah yang melegenda 🙂 …

Leave a Reply to inhs Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *